Hikmah kisah Nabi Yaqub as
"أسرع الطرق للابتسام في الحياة هو البكاء بين يدي الله"
"Cara tercepat untuk tersenyum dalam menghadapi persoalan hidup adalah menangis dihadapan Allah."
Jika merasa sedih karena masalah bertubi²...
Jangan sibuk mengeluh kepada manusia...
Allah yang menghadirkan masalah...
Allah pula yang menyediakan kunci pembukanya ..
Coba renungkan peristiwa yang dialami keluarga Yaqub as....
سبدنا يعقوب لما قال: أخاف أن يأكله الذئب، فقد يوسف وفقد بصره
Nabi Yaqub as. ketika berkata (kepada anak2nya) : "aku mengkhawatirkan Yusuf dimakan serigala", Justru akhirnya Nabi Yusuf hilang dan hilang juga penglihatannya.
.
وحينما قال: أفوض أمري إلى الله/ إنما أشكو بثي وحزني إلى الله، عاد يوسف وعاد بصره
Tetapi ketika Nabi Yaqub as. berkata: "aku pasrahkan urusanku pada Allah, aku keluhkan kesedihan dan kesusahanku hanya pada Allah", MAKA kembalilah Nabi Yusuf as padanya dan kembali juga penglihatannya.
Maka
فوض أمرك لله وانتظر البشري !
Pasrahkan urusanmu pada Allah dan tunggulah kabar gembira dariNya !
أراد إخوة سيدنا يوسف أن يقتلوه (فلم يمت)
ثم أرادوا أن يمحى أثره (فارتفع شأنه)
Saudara-saudara Nabi Yusuf ingin membunuhnya (tapi beliau tidak mati). Kemudian mereka ingin menghapus jejaknya tapi justru Allah angkat deratnya
ثم بيع ليكون مملوكا (فأصبح ملكا)
ثم أردوا أن يمحو محبته من قلب أبيه (فإزدادت)
Lalu penemu menjualnya agar menjadi hamba sahaya (tapi justru jadi penguasa). Mereka juga hendak menghapus rasa sayang dari hati ayahnya (tapi yang diperoleh malah rasa sayang yang bertambah)
فلا تقلق من تدابير البشر، فإرادة الله فوق إرادة الكل
Dalam mengarungi hidup ini, Jangan pernah risau oleh tipu daya manusia, KARENA (bagi yang bertaqwa) kehendak ALLAH diatas segalanya.
(قَالُوۤا۟ أَءِنَّكَ لَأَنتَ یُوسُفُۖ قَالَ أَنَا۠ یُوسُفُ وَهَـٰذَاۤ أَخِیۖ قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَیۡنَاۤۖ إِنَّهُۥ مَن یَتَّقِ وَیَصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا یُضِیعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ)
Mereka (saudara2 Yusuf) berkata (heran), Apakah engkau benar-benar Yusuf? Dia (Yusuf) menjawab, Aku Yusuf dan ini saudaraku (Bunyamin). Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.
[Surat Yusuf 90]
"أسرع الطرق للابتسام في الحياة هو البكاء بين يدي الله"
"Cara tercepat untuk tersenyum dalam menghadapi persoalan hidup adalah menangis dihadapan Allah."
Jika merasa sedih karena masalah bertubi²...
Jangan sibuk mengeluh kepada manusia...
Allah yang menghadirkan masalah...
Allah pula yang menyediakan kunci pembukanya ..
Coba renungkan peristiwa yang dialami keluarga Yaqub as....
سبدنا يعقوب لما قال: أخاف أن يأكله الذئب، فقد يوسف وفقد بصره
Nabi Yaqub as. ketika berkata (kepada anak2nya) : "aku mengkhawatirkan Yusuf dimakan serigala", Justru akhirnya Nabi Yusuf hilang dan hilang juga penglihatannya.
.
وحينما قال: أفوض أمري إلى الله/ إنما أشكو بثي وحزني إلى الله، عاد يوسف وعاد بصره
Tetapi ketika Nabi Yaqub as. berkata: "aku pasrahkan urusanku pada Allah, aku keluhkan kesedihan dan kesusahanku hanya pada Allah", MAKA kembalilah Nabi Yusuf as padanya dan kembali juga penglihatannya.
Maka
فوض أمرك لله وانتظر البشري !
Pasrahkan urusanmu pada Allah dan tunggulah kabar gembira dariNya !
أراد إخوة سيدنا يوسف أن يقتلوه (فلم يمت)
ثم أرادوا أن يمحى أثره (فارتفع شأنه)
Saudara-saudara Nabi Yusuf ingin membunuhnya (tapi beliau tidak mati). Kemudian mereka ingin menghapus jejaknya tapi justru Allah angkat deratnya
ثم بيع ليكون مملوكا (فأصبح ملكا)
ثم أردوا أن يمحو محبته من قلب أبيه (فإزدادت)
Lalu penemu menjualnya agar menjadi hamba sahaya (tapi justru jadi penguasa). Mereka juga hendak menghapus rasa sayang dari hati ayahnya (tapi yang diperoleh malah rasa sayang yang bertambah)
فلا تقلق من تدابير البشر، فإرادة الله فوق إرادة الكل
Dalam mengarungi hidup ini, Jangan pernah risau oleh tipu daya manusia, KARENA (bagi yang bertaqwa) kehendak ALLAH diatas segalanya.
(قَالُوۤا۟ أَءِنَّكَ لَأَنتَ یُوسُفُۖ قَالَ أَنَا۠ یُوسُفُ وَهَـٰذَاۤ أَخِیۖ قَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَیۡنَاۤۖ إِنَّهُۥ مَن یَتَّقِ وَیَصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا یُضِیعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ)
Mereka (saudara2 Yusuf) berkata (heran), Apakah engkau benar-benar Yusuf? Dia (Yusuf) menjawab, Aku Yusuf dan ini saudaraku (Bunyamin). Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.
[Surat Yusuf 90]
Komentar
Posting Komentar